Kamis, 26 November 2015

Chemical Enterpreneurship and Sharing Session

http://robust-chemical.com/lemari-asam-fume-hood-based-on-wooden-structure/ - HMDK (Himpunan Mahasiswa Departemen Kimia) dan IMTK (Ikatan Mahasiswa Teknik Kimia) berkolaborasi menyelenggarakan acara CERES (Chemical Enterpreneurship & Sharing Session).

Acara yang bertajuk "Enlightening Your Future Chemical Career" ini terdiri dari tiga sesi dan berlangsung dari pukul 09:00 hingga 13:30 WIB. CERES, yang fokus pada pembahasan dunia pascakampus, menghadirkan tiga orang narasumber, yakni Bapak Almustasar Amir selaku CEO dan pemilik dari PT. Rajawali Mandiri Conveyor, Bapak Kurniawan Rahardjo selaku Direktur Utama Perta Daya Gas, dan Yogie Setiafriawan selaku Country Workforce Planner di The Dow Chemical.

Acara berlangsung meriah dimulai dari penyampaian materi oleh Bapak Almustasar. Beliau bercerita tentang pengalamannya ketika masih berkuliah dan bagaimana Beliau merintisnya karirnya sebagai pengusaha. Peserta dibuat terkejut ketika disela-sela penyampaian materi teman kuliah Bapak Almustasar sekaligus ketua Ikatan Mahasiswa Teknik Gas dan Petrokimia 89, Bapak Ibnu, datang dan ikut menyampaikan materi. Salah satu poin penting yang dikemukakan oleh kedua narasumber adalah untuk menjadi pengusaha dibutuhkan persiapan yang matang. Persiapan yang matang ini lah yang hendaknya kita rintis semenjak menjadi mahasiswa.

Sesi kedua adalah penyampaian materi oleh Bapak Kurniawan Rahardjo. Mirip dengan Bapak Almustasar, Pak Kurniawan juga memulai materi dengan memperlihatkan foto-fotonya ketika kuliah dulu. Selanjutnya, Beliau menjelaskan pengalamannya dalam merintis karir hingga menjadi Direktur Utama Pertadaya Gas.

Sesi terakhir diisi oleh Yogie Setiafriawan. Bapak Yogie adalah narasumber yang berprofesi di bidang HRD. Beliau menjelaskan berbagai kriteria sumber daya manusia yang diinginkan perusahaan, terutama Dow, dan apa yang sebaiknya mahasiswa lakukan untuk mempersiapkan kriteria-kriteria tersebut. Acara cukup menarik karena Mas Yogie sempat melakukan peragaan di depan peserta, seperti cara bernegosiasi gaji dan melakukan interview.

Acara CERES ditutup dengan penyerahan plakat kepada tiga narasumber. Selain itu, narasumber dan peserta juga befoto bersama. Peserta yang mengikuti CERES kemudian menukar kupon makan siang yang diperoleh ketika melakukan registrasi dan mengambil sertifikat.

Hingga acara selesai, CERES berlangsung dengan cukup lancar. Meskipun ada satu atau dua hambatan, hal tersebut tidak terlalu menganggu jalannya acara. Semoga saja tujuan dari acara CERES ini tercapai dan bisa membuka pikiran para peserta tentang dunia pascakampus nantinya!

Selasa, 24 November 2015

Pengembangan Industri Kimia dan Logam

Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk memberikan prioritas bagi pengembangan industri kimia dan logam melalui upaya strategis meningkatkan daya saing serta pertumbuhan industri dalam negeri.
http://robust-chemical.com/lemari-asam-fume-hood-based-on-wooden-structure/

"Salah satu sektor yang dijadikan acuan pertumbuhan industri adalah kimia dan logam," kata Dirjen Basis Industri Manufaktur Kemenperin Harjanto saat membuka acara Indonesia International Chemical (Inachem) Expo 2014 yang bersamaan dengan Indonesia Steel, Building and Alumunium Expo serta Indonesia Coating and Paint Expo di Jakarta.

Dia mengatakan rantai nilai industri kimia terkait erat dengan sektor ekonomi produktif yaitu pangan, sandang, dan papan. "Serta penyediaan bahan baku berbagai industri hilir antara lain industri cat dan coating, elektronik, serta otomotif," ujarnya.

Selain itu menurut dia, di sektor industri logam, kemenperin terus memperkuat program hilirisasi industri berbasis mineral tambang. Hal itu menurut dia mampu menggerakkan perekonomian nasional melalui peningkatan nilai tambah, penguatan struktur industri, penyediaan lapangan kerja dan peluang usaha di dalam negeri.

"Industri logam dan bahan dari logam berperan pada pengembangan industri hilir terutama industri otomotif, dirgantara, permesinan dan elektronika serta infrastruktur," katanya.

Dia berharap acara tersebut dapat mempromosikan kemampuan dan kemajuan industri kimia, cat dan coating, serta logam nasional. Hal itu menurut dia diharapkan dapat membuka peluang investasi baru di bidang industri yang prospektif dan dapat memperkenalkan teknologi mutakhir.

Kamis, 19 November 2015

Minecraft

Sebuah versi terbaru game Minecraft dapat digunakan di sekolah untuk membantu guru kimia. Versi terbaru game itu dirancang oleh mahasiswa Hull University di Inggris. Pada game yang disebut Molcraft tersebut kita dapat membangun struktur kimia dan belajar tentang kimia. Jadi pemain dapat menggunakan balok-balok untuk membangun struktur molekul. Serta, dapat mempelajari bagaimana struktur molekul itu dibuat.

http://robust-chemical.com/lemari-asam-fume-hood-based-on-wooden-structure/

Mahasiswa Hull University membuat versi baru Minecraft ini bekerjasama dengan seorang ahli Minecraft dan pengajar kimia senior, Dr. Mark Lorch. Kata Dr. Lorch, kita dapat mengekplorasi dan membaca info tentang molekul. Tetapi, di game itu juga ada sejumlah harta yang dipenuhi hadiah, puzzel, dan buku kuis.

"Beberap harta itu dapat ditemukan dengan mudah, lainnya sulit dicari. Jika kamu mengetahui lokasi semuanya, kemudian kamu mungkin bisa mempelajari sedikit kimia di sana," jelas Dr. Lorch.

Rencananya, para mahasiswa akan mencobakan game itu di sejumlah sekolah di Kota London,

Rabu, 18 November 2015

Teori Kinetik Gas

Teori kinetik gas berkaitan secara historis maupun konseptual dengan teori mekanika statistik dan termodinamika. Ini mengapa kita menemukan bahasan teori kinetik gas dalam buku paket SMA di dekat pembahasan mengenai termodinamika. Teori kinetik gas berperan penting dalam membentuk fisika modern dan relevan dengan filsafat sains dalam banyak hal.

Teori Kinetik Gas dalam Perspektif Sejarah

Pendahulu teori kinetik gas adalah teori statis gas yang diberikan oleh Newton untuk menjelaskan hukum Boyle. Teori kinetik gas pertama diajukan oleh Daniel Bernoulli tahun 1738 namun masih belum kuat. Tahun 1820 John Herapath dan JJ Waterston tahun 1845 mengajukan teori kinetik gas namun masih tetap diabaikan.

Tahun 1850, Joule mengajukan hukum kekekalan energi yang mendukung teori kinetik. Perkembangan lebih lanjut diberikan oleh James Clerk Maxwell yang menjelaskan banyak sifat gas. Salah satu kekuatan dari Maxwell adalah kemampuan teorinya untuk memprediksi fenomena transport seperti konduksi, difusi, dan viskositas panas. Usaha Maxwell kemudian diperluas oleh Boltzmann.

http://robust-chemical.com/lemari-asam-fume-hood-based-on-wooden-structure/

Teori kinetik dibangun berdasarkan ontologi atomistik. Ia berangkat dari anggapan kalau atom itu ada, padahal belum terbukti kalau atom itu ada di masanya. Baru ketika teori kinetik semakin berkembang, para filsuf sains dan ilmuan percaya bahwa atom itu ada. Pada pertengahan abad ke-19, yang diperdebatkan kemudian bukan lagi apakah atom itu ada atau tidak, tetapi bagaimana bentuk atom. Maxwell berasumsi kalau atom adalah bola elastis keras yang kemudian di revisi menjadi benda yang merupakan pusat gaya. Kelvin menganggap atom berbentuk cincin berputar dalam fluida sejati. Sementara itu, perkiraan ukurannya mulai pula diselidiki. J Loschmidt (1865) adalah yang pertama menghitung jumlah molekul per satuan volume yang kemudian sekarang disebut bilangan Avogadro.

Walau begitu, teori kinetik gas kemudian kehilangan dukungan karena atom dan molekul tak kunjung terbukti ada. JB Stallo (1884) mengkritik habis-habisan teori kinetik dengan menyebutnya “beriman pada hantu” dan “menghabis-habiskan tenaga pada teori yang memuakkan bagi masyarakat ilmuan yang cerdas”.

Eksistensi atom dan molekul akhirnya tak terbantahkan lagi ketika Jean Perrin (1913) melakukan eksperimen jenius untuk fenomena gerak Brown. Ia menyatakan kepastian empiris dari atom dan molekul dalam bukunya Les Atomes. Hal ini ditarik dari penjelasan Einstein (yang juga dibuat secara independen oleh Smoluchowski) atas gerak Brown sebagai hasil dari gerak molekul yang hanya dapat dijelaskan oleh teori kinetik dan atomisme. Tetapi, eksperimen Perrin pun memberikan kontradiksi yaitu memperkuat teori kinetik sekaligus meruntuhkannya.

Eksperimen Perrin

Eksperimen Perrin dilakukan pada gerak Brown, sebuah gerakan yang terlihat ketika partikel-partikel berada dalam suatu cairan. Partikel-partikel ini lebih padat dari pada cairan tempatnya berada, tapi ketika kesetimbangan tercapai, masih ada partikel yang tetap melayang (tidak tenggelam). Hal ini dapat dijelaskan bila jumlah rata-rata partikel yang melayang per satuan volume diasumsikan berada dalam gerak yang acak, menurun berdasarkan ketinggian. Berdasarkan asumsi ini, jumlah partikel dalam lapisan datar tipis dalam cairan yang datang dari bawah akan lebih banyak dari jumlah yang datang dari atas dan akan ada tekanan resultan yang mendorong partikel untuk naik. Kesetimbangan akan tercapai ketika tekanan ke atas ini seimbang dengan berat partikel.

Lalu mengapa saat kesetimbangan tetap ada bintik-bintik yang bergerak? Bintik-bintik kecil dalam fluida yang bergerak ini dianggap sebagai sebuah gerakan acak, sehingga sesuatu harusnya bekerja pada bintik-bintik kecil ini untuk menyebabkan gerakan tersebut. Karena ini tak dapat dilihat dengan mata atau memakai lensa, sesuatu tersebut pastilah sangat kecil (Perrin menggunakan mikroskop ultra). Bukannya fluida dipandang sebagai medium kontinyu hingga tak terbatas, tetapi ia dipandang terdiri dari partikel-partikel kecil yang disebut atom atau molekul yang masih cukup besar untuk memiliki momentum untuk menyebabkan bintik-bintik kecil tersebut bergerak.

Memang kedengarannya tidak terlalu meyakinkan untuk bukti adanya atom dan molekul. Bisa saja ia disebabkan oleh gejolak dari luar. Tetapi para ilmuan telah menggunakan berbagai cara untuk menguji kemungkinan lain, tidak satupun yang lebih meyakinkan daripada penjelasan Perrin. Atas dasar ini akhirnya Perrin mendapatkan hadiah nobel fisika tahun 1926 atas penelitiannya dalam struktur materi yang diskontinyu dan khususnya atas penemuan kesetimbangan endapan.

Perrin menggunakan eksperimennya untuk memverifikasi persamaan gerak Brown Einstein. Hal ini mengkonfirmasi bilangan Avogadro dalam tiga cara independen sekaligus. Adanya tiga cara mengkonfirmasi bilangan Avogadro membuat sangat kecil kemungkinan kalau keberadaan atom dan molekul tidak ada.

Yang menarik dari kisah ini adalah selama beribu tahun para filsuf berdebat apakah sebuah fluida bersifat kontinyu atau atomik, namun Perrin dan Einstein bekerja sama dan mengatakan kalau “dari pada berdebat, mari kita periksa”. Sebuah partikel uji akan bereaksi berbeda dalam dua kasus dan itulah yang berhasil mereka lakukan, dan mendukung pendapat kalau fluida bersifat atomik.

Eksperimen Perrin juga dipandang mendukung teori kinetik gas karena asumsi dasar teori ini adalah atom dan molekul itu ada. Atom dan molekul inilah yang menyebabkan gerakan Brown dan juga suhu. Tetapi selain mendukung teori kinetik, anehnya eksperimen Perrin juga memulai keruntuhan teori tersebut.

Keruntuhan Teori Kinetik Gas: Kelahiran Mekanika Statistik dan Teori Kuantum

Menurut Carl Hampel, teori kinetik merupakan penjelasan teoritis atas fenomenologi hukum-hukum gas seperti hukum Boyle. Kritik filsuf kontemporer atas Hempel tidak memberikan penafsiran alternatif atas bagaimana teori kinetik menjelaskan perilaku gas. Tampaknya, fakta kalau teori kinetik memberikan penjelasan ilmiah tak dapat diragukan lagi: setiap penjelasan teori yang kokoh harus mampu mempertimbangkan kekuatan penjelasan teori kinetik. Tetapi kemampuan teori ini menjelaskan bukan berarti bahwa teori ini benar.

Teori kinetik gas bermasalah pula dengan fenomena transpor. Usaha untuk mengatasi masalah ini seringkali dengan mengajukan dakuan yang bertentangan dengan dasar teori kinetik itu sendiri seperti mengasumsikan kalau molekul berbentuk titik ataupun bulat. Akibatnya, usaha-usaha ini pun gagal.

Eksperimen Perrin yang membuktikan adanya molekul dan atom justru menimbulkan pertanyaan-pertanyaan terkait molekul dan atom. Eksperimen Perrin di satu sisi, mampu menunjukkan kalau teori kinetik benar dalam mengatakan kalau molekul-molekul yang bergerak merupakan penyebab dari gerak Brown dan tekanan gas. Di sisi lain, eksperimen Perrin juga menunjukkan pada luruhnya prinsip ekuipartisi energi untuk derajat kebebasan vibrasional dan derajat kebebasan rotasional.

Elemen dasar teori kinetik adalah teorema ekuipartisi, yang menyatakan kalau setiap derajat kebebasan sistem mengambil bagian yang setara dari energi kinetik total. Teorema ekuipartisi pun digagalkan oleh pengamatan rasio kalor spesifik gas yang ternyata tidak sesuai dengan prediksi ekuipartisi. Lebih lanjut, pengamatan pada spektrum gas juga menolak prinsip ekuipartisi. Hal ini membawa pada mekanika kuantum yang memisahkan struktur atom internal (spektra) dari derajat kebebasan mekanis.

Teori kinetik bermasalah dengan teori termodinamika. Teori kinetik tidak mampu menjelaskan kecenderungan menuju kesetimbangan yang dijelaskan oleh hukum kedua termodinamika. Usaha menjelaskan hal ini diberikan oleh Boltzmann namun harus menambah satu lagi hipotesis baru yaitu Stosszahlansatz (kekacauan molekul). Hipotesis ini mengatakan kalau tidak ada korelasi statistik antara molekul sebelum dan sesudah tabrakan. Hipotesis ini sayangnya bertentangan dengan asumsi dasar teori kinetik kalau partikel gas bersifat deterministik sesuai hukum Newton.

Kontradiksi teori kinetik dengan hukum kedua termodinamika menjadi penghambat besar teori kinetik. Dari sinilah lahir mekanika statistik yang menyatakan kalau penurunan entropi bukannya mustahil tapi sangat kecil kemungkinannya: karena ada banyak keadaan mikro bersesuaian dengan keadaan makro entropi tinggi (kacau), kemungkinan kalau sistem itu memiliki entropi semakin besar jauh lebih besar daripada sebaliknya.

Selasa, 17 November 2015

Minyak Ikan

http://robust-chemical.com/lemari-asam-fume-hood-base-on-galvanized-steel-structure/Apabila anda memiliki diabetes atau prediabetes, suplemen minyak ikan mungkin tidak membantu sama sekali dalam mengurangi resiko penyakit jantung.

Hal tersebut merupakan kesimpulan dari sebuah penelitian besar yang dipublikasikan di The New England Journal of Medicine.

Suplemen minyak ikan mengandung asam lemak omega-3. The American Heart Association mengatakan bahwa omega 3 telah dibuktikan memberikan menfaat bagi jantung bagi orang-orang dengan resiko penyakit jantung yang tinggi.

Namun, dalam penelitian baru ini, orang dengan diabetes tipe 2 atau prediabetes yang mengkonsumsi suplemen asam lemak memiliki resiko kematian atau mengalami penyakit jantung atau stroke yang sama dengan pasien yang tidak mengkonsumsi suplemen ini.

April lalu, sebuah review penelitian yang melibatkan lebih dari 20.000 pasien dengan penyakit jantung menemukan hal yang serupa.

Minyak Ikan Tidak Mengurangi Resiko Penyakit Jantung

Peserta pada penelitian terakhir yang mengkonsumsi satu kapsul minyak ikan yang mengandung kurang lebih 1 gram asam lemak omega-3 setiap hari memiliki resiko serangan jantung, stroke, dan kematian yang sama dengan orang yang tidak mengkonsumsi dalam periode follow up selama enam tahun.

Peneliti yang bertanggung jawab, Hertzel Gerstein, MD, dari Universitas McMaster di Ontario, Kanada, mengadakan bahwa secara keseluruhan, penelitian ini tidak memberikan bukti yang mendukung penggunaan suplemen omega-3 untuk menurunkan resiko penyakit jantung pada orang dengan diabetes atau prediabetes

“Kami tidak menjumpai dampak apapun, baik positif maupun negatif,” katanya. “Satu kapsul asam lemak omega-3 setiap hari tidak memiliki dampak apapun terhadap kemungkinan penyakit jantung di masa mendatang”

Penelitian tersebut menyertakan kurang lebih 12.500 pasien dengan diabetes atau prediabetes yang pernah mengalami penyakit jantung atau memiliki resiko tinggi mengalami penyakit jantung atau stroke. Peserta penelitian mengkonsumsi 1 gram kapsul minyak ikan atau 1 kapsul placebo yang tidak mengandung omega-3.

Pasien yang mengkonsumsi omega-3 mengalami penurunan pada kadar trigliserida selama enam tahun follow up. Trigliserida merupakan sejenis lemak yang ditemukan dalam darah. Kadar trigliserida yang tinggi dihubungkan dengan penyakit jantung.

Namun angka kematian dari penyakit jantung dan stroke tetap sama bagi pasien yang mengkonsumsi omega-3 maupun pasien yang mengkonsumsi placebo. Dan lagi, kedua kelompok tersebut memiliki angka kejadian penyakit jantung, stroke, dan kematian yang disebabkan oleh aritmia dan masalah jantung lain yang sama.

http://robust-chemical.com/lemari-asam-fume-hood-base-on-galvanized-steel-structure/


Dampak Minyak Ikan Belum Jelas Pada Orang-orang dengan Resiko Rendah

Lebih dari setengah (60%) peserta penelitian telah mengalami serangan jantung atau stroke saat ikut serta dalam penelitian ini, Sebagian besar pasien mengkonsumsi obat seperti statin, ACE inhibitor, dan aspirin untuk menurunkan resiko serangan jantung atau stroke lanjutan.

Presiden Asosiasi Jantung Amerika Donna K. Arnett, PhD, mengatakan bahwa masih perlu diselidiki apakah mereka yang tidak menjalani pencegahan optimal mendapatkan manfaat dari konsumsi minyak ikan.

Juga belum jelas apakah orang dengan resiko serangan jantung dan stroke yang lebih rendah akan mendapatkan manfaat, katanya.

Sekurang-kurangnya tiga penelitian pada orang dengan resiko rendah sedang dilaksanakan. Hasil pertama dari penelitian-penelitian tersebut akan dipublikasikan dalam beberapa bulan ke depan.

“sampai hasil dari penelitian ini diketahui, kita tidak dapat mengetahui apakah suplementasi omega-3 memberikan menfaat bagi orang dengan resiko rendah.” Kata Arnett.

Memakan Ikan, Makanan yang Mengandung Omega-3 Baik bagi Kesehatan Jantung

Gerstein mengatakan bahwa temuan terakhir ini tidak bertentangan dengan penelitian yang menunjukkan bahwa memakan lebih banyak ikan berlemak dan makanan kaya omega-3 lain, baik bagi jantung.

Orang-orang yang memiliki pola makan yang kaya asam lemak omega-3 memakan lebih sedikit makanan yang bersifat merugikan, seperti daging merah”, katanya. “memakan lebih banyak ikan dan lebih sedikit daging merah mungkin lebih baik untuk kesehatan, namun penyebabnya mungkin bukan omega-3.”

Penelitian ini didanai oleh perusahaan pembuat obat Sanofi.

Kamis, 05 November 2015

Serangan Kimia Adalah Ciri ISIS

lemari asam - Pelaku peledakan di ITC Depok yang terjadi tanggal 23 Febuari lalu masih belum ditemukan tetapi pakar menduga pelaku peledakan adalah veteran penjuang ISIS dari Suriah.

"Metode penggunaan bahan kimia mengandung klorin ini sangat mengejutkan karena ini adalah ciri khas tindakan yang dilakukan oleh the Islamic State of Iraq and Syria (ISIS)," kata Asisten Perencanaan dan Anggaran dari Kepolisian Negara Repulik Indonesia (Kapolri) Tito Karnavian dalam sebuah diskusi yang digelar oleh Jakarta Foreign Correspondents Club (JFCC) di Jakarta tanggal 25 Maret.

Tito berkata bahwa jika empat container bom tersebut meledak ini bisa mematikan karena ledakan ini menghasilkan gas klorida. Tetapi bomb rakitan tersebut tidak berfungsi sepenunya dan hanya menhasilkan satu letupan kecil.

"Kita mujur saja kali ini," katanya.

Solahudin, pakar terorisme yang juga seorang staf peneliti di Universitas Indonesia (UI), berkata bahwa veteran ini kemungkinan telah belajar membuat bom klorin sewaktu di Suriah.

"Pelakunya belum tertangkap jadi pihak kepolisian juga belum bisa memberikan konfirmasi apakah benar mereka veteran ISIS dari Suriah," kata Solahudin kepada BenarNews disela-sela diskusi.

"Kalau benar pelakunya adalah veteran ISIS dari Suriah maka bisa jadi mereka telah belajar di Suriah. Kalau bukan kemungkinan mereka belajar online," terang Solahudin.

Ia juga mengatakan bahwa bahan-bahan yang dipakai dalam pembuatan bomb klorin ini sangat mudah didapat.

"Di tahun 2012 di Solo polisi menangkap pelaku bomb yang menggunakan bahan cairan tapi bukan klorin, melainkan nitro gliserin (bahan peledak cair). Setelah proses investigasi polisi menemukan bahwa pelaku banyak belajar dari buku tentang cara membuat bomb peledak," tambah Solahudin.

Tim Penyidik dan analis di laboratorium forensik Mabes Polri telah berhasil mengurai unsur-unsur dari bom kimia yang diletakkan di ITC Mall Depok.

"Ada lima unsur kimia di dalam larutan kimia itu, yang tentu tidak bisa kami publikasikan karena nanti bisa ditiru. Lima zat itu didapatkan setelah kami urai di laboratorium forensik. Gawatnya, unsur-unsur itu bisa dibeli di toko kimia biasa," sumber yang enggan disebutkan namanya berkata kepada Beritasatu tanggal 25 Maret.


Apakah Indonesia target ISIS?

Pakar kontra terorisme menganalisa gerakan rekruitmen dan propaganda ISIS di Indonesia dengan berbagai sudut pandang dan analisa.

Solahudin misalnya berpendapat bahwa Indonesia bukanlah target utama ISIS. Menurut Solahudin gerakan jaringan ISIS yang tersebar di Indonesia berhasil ditangani oleh pihak apparatus dengan cepat.

Ini dibuktikan dengan banyaknya jumlah pemimpin militan yang telah tertangkap, diadili dan dimasukkan ke dalam penjara. Akibatnya kelompok militan ini melemah dan mereka tidak lagi menargetkan untuk melakukan serangan di Indonesia. Mereka memilih pergi ke Irak dan Suriah dengan segala cara.

"Polisi telah berhasil meringkus gerakan meraka. Kapasitas kelompok-kelompok teror ini telah melemah.Yang lebih prioritas bagi mereka adalah untuk berjihad ke Irak dan Suriah," kata Solahudin.

Pendapat ini disanggah oleh pakar terorisme Agus Maftuh Abegebriel yang mengatakan bahwa setelah berhasil melumpuhkan Timur Tengah, Indonesia akan menjadi target ISIS berikutnya.

"Letak Indonesia memang jauh dari Timur Tengah, tetapi dengan mayoritas penduduk Muslim dan dengan kemajemukan yang kompleks, Indonesia mempunyai potensi sebagai target ISIS," kata Dosen Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta kepada BenarNews via telefon.

Agus mengingatkan bahwa ISIS jauh lebih besar dan secara finansial lebih kuat dari pada al Qaeda.

"Tujuan ISIS adalah membentuk negara dengan sistem Khalifah dan menguasai negara," katanya.

Selasa, 03 November 2015

ISIS diduga lancarkan serangan kimia di Irak

lemari asam - Kelompok milisi yang menamakan diri Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) ditengarai menggunakan senjata kimia dalam sebuah serangan terhadap pasukan Kurdi di bagian utara Irak, menurut Kementerian Pertahanan Jerman.

Aparat Jerman, yang membantu melatih pasukan Kurdi, mengatakan sedikitnya 60 serdadu Kurdi mengalami kesulitan pernapasan setelah serangan ISIS di dekat Kota Makhmour, sebelah barat daya Irbil.

"Kami memiliki sejumlah indikasi bahwa terdapat serangan yang menggunakan senjata kimia," ujar juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman kepada kantor berita AFP.

Untuk menyelidiki kebenaran dugaan tersebut, Kementerian Pertahanan Jerman mengatakan beberapa pakar asal Amerika Serikat dan Irak tengah menuju lokasi kejadian.

Sebagaimana dikutip surat kabar Wall Street Journal, beberapa pejabat AS mengatakan ISIS amat mungkin memperoleh zat kimia mustard dari Suriah, meskipun pemerintah Suriah sebelumnya menegaskan semua persediaan senjata kimia telah dimusnahkan.

Apabila terpapar pada manusia, zat kimia mustard atau belerang mustard menyebabkan kulit melepuh, sakit mata, dan nyeri pada saluran pernapasan.

Tuduhan bahwa ISIS melancarkan serangan kimia bukanlah yang pertama kali dikemukakan. Pada awal tahun ini, pemerintahan Kurdi di bagian utara Irak mengklaim memiliki bukti bahwa ISIS memakai zat klorin dalam serangan bom mobil.