Kamis, 30 Juli 2015

A brand new bio-inspired zeolite driver

A new lemari asam bio-inspired zeolite driver, developed by an international team with experts from Technische Universität München (TUM), Eindhoven University of Technology and also University of Amsterdam, might pave the best way to small scale 'gas-to-liquid' technologies converting natural gas to fuels and also starting materials for that chemical industry. Investigating the mechanism with the selective oxidation regarding methane to methanol they will identified a trinuclear copper-oxo-cluster for the reason that active center inside the zeolite micropores.

In the era of eating up mineral oil resources natural gas is becoming increasingly relevant, even the gas is difficult to move and not easily integrated inside the existing industrial facilities. One of the solutions because of this is to apply 'gas-to-liquid' technologies. These convert methane, the key component of natural gas, to so-called synthesis gas where subsequently methanol and also hydrocarbons are generated. These liquids are then shipped for you to chemical plants or fuel companies across the world.

This approach, on the other hand, today is merely feasible at very large scales. Currently there is no 'gas-to-liquid' chemistry for the economical running of methane via smaller sources with remote locations. It has spawned many research efforts about the chemistry of methane alteration.

Of all the particular conceptually promising scaled-down scale processes for that direct conversion regarding methane, the partial oxidation for you to methanol seems by far the most viable since it makes for lower operating temps, making it a lot more inherently safe and more energy efficient.

Bio-inspired driver

A research team combining the know-how of Moniek Tromp (UvA/HIMS), Evgeny Pidko and also Emiel Hensen (Eindhoven University of Technology), Maricruz Sanchez-Sanchez (Technische Universität München) and also Johannes Lercher (Technische Universität München and also Pacific Northwest National Laboratory) happens to be focusing on some sort of bio-inspired method empowering such partial methane oxidation.

At the focus of the team can be a modified zeolite, a highly structured porous material, developed at Lercher's study group in Munich. This copper-exchanged zeolite together with mordenite structure mimicks the reactivity associated with an enzyme known for you to efficiently and selectively oxidize methane for you to methanol.

In their real publication in Mother nature Communications the researchers offer an unprecedented and in depth molecular insight in how the zeolite mimics the particular active site with the enzyme methane monooxygenase (MMO).


http://robust-chemical.com/lemari-asam-fume-hood-based-on-wooden-structure/

Very selective

The researchers show that the micropores of the zeolite give you a perfect confined environment for that highly selective stabilization associated with an intermediate copper-containing trimer molecule. This result follows from the combination of kinetic scientific tests in Munich, state-of-the-art spectroscopic analysis in Amsterdam and theoretical modeling in Eindhoven. Trinuclear copper-oxo groups were identified that exhibit a higher reactivity towards account activation of carbon-hydrogen provides in methane and its subsequent transformation for you to methanol.

"The developed zeolite is amongst the few examples of a catalyst with well-defined active sites evenly distributed inside the zeolite framework -- a single-site heterogeneous driver, " says Mentor Johannes Lercher. "This makes for much higher efficiencies in conversion of methane for you to methanol than together with zeolite catalysts earlier reported. "

Additionally, the research exhibited the unequivocal linking with the structure of the particular active sites with their catalytic activity. This renders the particular zeolite a "more than promising" material in achieving amounts of catalytic activity and selectivity just like enzymatic systems.

Selasa, 28 Juli 2015

Light propagation in solar

How can light which has been captured in a lemari asam murah solar cell be examined in experiments? Jülich scientists have succeeded in looking directly at light propagation within a solar cell by using a trick. The photovoltaics researchers are working on periodic nanostructures that efficiently capture a portion of sunlight which is normally only poorly absorbed.

Until recently, light trapping within periodically nanostructured solar cells could only be analysed using indirect methods, as captured light is not visible from outside of the solar cell. However, the quantum mechanical tunnelling effect of light allows it to be tracked if a light-conducting component is brought extremely close to the cell's surface. Through use of a glass fibre tip, the researchers were able to measure the amount of light that had actually been captured in the solar cell using a method called near-field optical microscopy.

Light trapping plays a particular important role in optimizing thin-film solar cells. These solar cells are easier to manufacture and require less material than conventional crystalline solar cells, but they are not yet as efficient. The layer in which energy conversion takes place is only about one thousandth of a millimetre thick. Therefore, longer wavelengths in the infrared region are only poorly absorbed when the cell is exposed to direct sunlight.

Periodically nanopatterned interface layers allow for better absorption of the incident light. These interfaces couple incident light into the thin silicon layer. Based on the new experimental approach, scientists from the Institute of Energy and Climate Research at Forschungszentrum Jülich showed that there is a direct link between the nature of the nanostructure, the absorption of specific wavelengths of light, and in particular the efficiency of the solar cell. The approach, presented in the specialist journal Nano Letters (DOI: 10.1021/nl503249n), also opens a range of new possibilities for investigating applied nano-optical components.

Selasa, 14 Juli 2015

Lemari asam (Fume hood)

Lemari asam

Lemari asam dalam laboratorium sangat diperlukan dan menjadi saran pendukung laboratorium .  Ada beberapa fungsi lemari asam:
  1. Tempat reaksi kimia yang menggunakan bahan bahan yang mudah menguap, gas yang berbahaya
  2. Tempat transfer bahan bahan kimia dan biologi
  3. Dan lain lain
Sirkulasi udara dalam sistem lemari asam memegang peranan kunci dari aman tidaknya lemari asam. Disamping itu bahan bahan yang digunakan dalam lemari asam sebaiknya tahan terhadap bahan kimia.

Ada tiga komponen kimia yang perlu diperhatikan dalam pemeilihan bahan lemari asam/fume hood. Kompone tersebut adalah:
  1. Tahan terhadap bahan bahan kimia organik seperti pelarut oragnik
  2. Tahan terhadap bahan kimia yang bersifat korosif seperti asam dan bahasa.
  3. Tahan terhadap ledakan.
Ketiga komponen tersebut menjadi pertimbangan utama dalam memilih lemari asam/fume hood disamping desain dan harga.

PT. Robust Chemical adalah authorized dealer lemari asam/fume hood dan menyediakan lemari asam/fume hood sesuai  dengan kebutuhan anda. Kami mensuplai kebutuhan lemari asama anda baik itu lemari asam buatan luar negeri seperti dari cole parmer atau pun produk dalam negeri. Konsultasikan kebutuhan lemari asam/fume hood anda dengan tenaga ahli kami sehingga lemari asam yang akan anda beli sesuai dengan harapan anda. Jika anda masalah dengan lemari asam/fume hood anda maka kami menyediakan jasa service untuk perawatan lemari asam anda.

Selasa, 07 Juli 2015

PENGERTIAN SENYAWA ORGANIK

Istilah senyawa organik seperti pembuatan lemari asam yg dipaparkan di atas muncul dari adanya pandangan yg dianut pada masa lalu, yaitu bahwa senyawa2 kimia dapat dibedakan menjadi dua golongan besar. Yaitu senyawa berasal dari makhluk hidup (organisme) maka senyawa tersebut dikatagorikan sebagai senyawa organik. Sedangkan yang diperoleh dari mineral (benda mati) dikatagorikan sebagai senyawa anorganik. Dengan dasar pandangan semacam itu jelaslah bahwa yg diartikan dengan kimia organik pada masa itu adalah cabang ilmu kimia yg mengkaji senyawa2 yg dihasilkan oleh makhluk hidup atau organisme.

Pengertian senyawa organik seperti di atas hanya berlaku sampai pertengahan abad ke 19, karena pandangan yg dilandasi oleh keyakinan adanya “daya hidup” (vital force atau vis vitalis) yg memungkinkan terbentuknya senyawa organik ternyata semakin di ragukan kebenarannya. Dalam sejarah perkembangan kimia organik tecatat suatu peristiwa penting pada tahun 1828 yg ditandai oleh keberhasilan Wohler dalam mensintesis urea (senyawa organik) dari amonium sianat (senyawa anorganik). Pada tahun berikutnya semakin banyak temuan yg membuktikan bahwa pandangan ” daya hidup ” memang pandangan yg menyesatkan..

Fakta penting menunjukan bahwa di dalam senyawa organik selalu terdapat unsur karbon (C). Berdasarkan kenyataan ini, baik untuk senyawa organik yg berasal dari makhluk hidup maupun yg merupakan hasil sintesis di laboratorium, lebih tepat bila disebut senyawa karbon. Dengan menggunakan nama senyawa karbon tidak terdapat kesan bahwa yang dimaksud hanyalah senyawa-senyawa yang dihasilkan oleh organisme. Kenyataan menunjukan bahwa sampai saat ini istilah senyawa organik masih tetap dipertahankan, walaupun dengan pengertian yang berbeda dengan pengertian semula. Cabang dari ilmu kimia yang mengkaji berbagai asfek dalam senyawa organik lazim disebut kimia organik.

Dengan dasar pemikiran bahwa penggunaan istilah senyawa karbon lebih tepat dari pada senyawa organik, tentunya semua senyawa karbon menjadi sasaran kajian kimia karbon. Namun demikian sejumlah senyawa seperti karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), karbon disulfida (CS2), garam-garam karbonat, sianida biasa dibahas dalam kimia anorganik.

Jumat, 03 Juli 2015

Fungsi Karbohidrat

Sumber Energi
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan lemari asam murah energi bagi tubuh. Karbohidrat merupakan sumber utama energi bagi penduduk di seluruh dunia, karena banyakdi dapat di alam dan harganya relatif murah. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori. Sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi segera; sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak. Seseorang yang memakan karbohidrat dalam jumlah berlebihan akan menjadi gemuk.

Pemberi Rasa Manis pada Makanan
Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya mono dan disakarida. Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa adalag gula yang paling manis. Bila tingkat kemanisan sakarosa diberi nilai 1, maka tingkat kemanisan fruktosa adalah 1,7; glukosa 0,7; maltosa 0,4; laktosa 0,2.

Penghemat Protein
Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan digunakan sebagai zat pembangun

Pengatur Metabolisme Lemak
Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidroksi-butirat. Bahan-bahan ini dibentuk menyebabkan ketidakseimbangan natrium dan dehidrasi. pH cairan menurun. Keadaan ini menimbulkan ketosis atau asidosis yang dapat merugikan tubuh.

Membantu Pengeluaran Feses
Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara emngatur peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam serat makanan mengatur peristaltik usus. Serat makanan mencegah kegemukan, konstipasi, hemoroid, penyakit-penyakit divertikulosis, kanker usus besar, penyakiut diabetes mellitus, dan jantung koroner yang berkaitan dengan kadar kolesterol darah tinggi. Laktosa dalam susu membantu absorpsi kalsium. Laktosa lebih lama tinggal dalam saluran cerna, sehingga menyebabkan pertumbuhan bakteri yang menguntungkan.

Rabu, 01 Juli 2015

Pengertian Mineral

Mineral adalah zat lemari asam anorganik padat yang terbentuk oleh proses geologi. Ada sekitar 3.000 yang diketahui, dan penemuan-penemuan baru sering terjadi. Semua memiliki struktur atom, komposisi kimia, dan sifat fisik tertentu. Mineral berkisar dari unsur murni, ke garam, sampai silikat yang dapat mengambil ribuan bentuk yang berbeda. Batu permata adalah contoh mineral yang menarik yang telah dipotong dan dipoles untuk digunakan dalam pembuatan perhiasan.

Setiap mineral termasuk dalam kelompok kimia yang merupakan afiliasi mereka dengan unsur-unsur atau senyawa tertentu. Mereka juga termasuk kelompok struktur kristal, dan memiliki sifat lain, seperti kekerasan, warna, kilau, berat jenis, keuletan, dan kebiasaan kristal yang terkait dengan mereka. Ini dan sifat lainnya yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan mereka.

Struktur kristal zat adalah penting dalam menentukan sifat kimia dan fisik. Sebuah struktur kristal mengacu pada cara atom spasial diatur. Jenis struktur kristal yang dimiliki sangat mempengaruhi sifat fisiknya. Sebagai contoh, grafit dan berlian keduanya terdiri dari karbon, tetapi memiliki struktur kristal yang membuat mereka masing-masing berbeda, beberapa senyawa adalah yang paling lembut dan paling kuat dikenal di dunia.

Mineral adalah lemari asam murah berbeda dari batu, yang terdiri dari kombinasi mineral yang berbeda dan tidak selalu memiliki komposisi kimia yang sama. Beberapa batu, seperti batu gamping, terdiri hampir seluruhnya dari satu zat, sementara yang lain mengandung banyak yang berbeda. Mineral tertentu dalam batu dapat bervariasi juga. Batuan yang mengandung bahan yang secara komersial berharga disebut bijih dan ditambang untuk tujuan ekonomi.

Mineral telah penting bagi manusia selama ribuan tahun. Perang telah menjadi alasan atas akses yang didambakan, seperti emas, perak, dan berlian. Sebagian besar sumber daya bumi terbatas, dan isu-isu yang berkaitan dengan eksploitasi mineral dan konservasi sangat politis. Beberapa zat, seperti kuarsa dan feldspar, secara luas didistribusikan ke seluruh bumi, sementara yang lain, seperti zamrud, yang terbatas pada wilayah geografis tertentu.

Mengumpulkan mineral adalah hobi populer, karena mereka bisa sangat indah dan memiliki sifat fisik yang menarik. Kolektor dapat mengumpulkan spesimen mereka sendiri dari tambang atau situs yang dikenal, atau membelinya dari dealer dan di pameran. Banyak kota dan kota-kota memiliki klub sehingga mengatur tamasya untuk mengumpulkan spesimen dan merencanakan kegiatan pendidikan lainnya.